Total Tayangan Halaman

Jumat, 21 November 2014

MENGAPA BELAJAR STATISTIK ITU PENTING?


Rangkaian dari Seri Artikel| :”Ayo Belajar Statistik!”



Tahukah anda bahwa tahun 2013 adalah “Tahun Statistika Internasional“? Statistik adalah salah satu dari beberapa cabang ilmu terpilih (biologi, kimia dan fisika) yang memiliki satu tahun khusus yang didedikasikan bagi mereka. Mengapa penguasaan akan statistik itu penting di abad ke-21? Mari kita simak artikel ini.
        Alasan pertama belajar statistik itu penting karena statistik memiliki peran dalam mengkomunikasikan informasi. Di abad ke-21 ini, kita mengalami keadaan yang disebut sebagai information overload dimana adanya internet membuat kita terlalu banyak mendapatkan informasiKita harus selektif terhadap informasi apa yang kita serap dan mana informasi yang kita buang. Statistik memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah informasi yang barusan kita baca ini apakah relevan terhadap masalah yang kita hadapi. Alasan ini sangat dekat dengan dunia yang saya jalani, dunia kedokteran. Sebagai calon dokter, saya berhadapan dengan puluhan (bahkan ribuan) literatur klinis yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang ada. Sebagai contoh, saya ingin menjawab pertanyaan:”Apakah Aspirin dapat meredakan sakit kepala?” Saya mencoba menjawabnya menggunakan google scholar, salah satu mesin pencari jurnal ilmiah. Hasilnya, saya menemukan 54,700 jurnal ilmiah yang mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
    Apakah semua jurnal tersebut relevan? Mungkin. Namun, saya tidak memiliki waktu untuk membaca 54,700 jurnal ilmiah untuk menjawab satu pertanyaan singkat. Untuk itu, saya menggunakan statistik untuk memilih mana literature yang paling relevan dan signifikan dalam menjawab pertanyaan saya.
Alasan kedua adalah karena peranan statistik sebagai language of science. Statistik digunakan untuk mengkomunikasikan ide-ide yang didapatkan dari penelitian, ataupun observasi secara tepat dan efisien. Apabila kita membuka jurnal-jurnal ilmiah, pasti kita menemukan istilah-istilah statistik seperti P-value, chi-square test and analysis, t-test. Pemahaman akan statistik membantu kita untuk memahami penemuan-penemuan ilmiah terbaru.
“There Are Lies, Damned Lies and Statistics” ~Mark Twain
Kata-kata diatas adalah kuotasi langsung dari Mark Twain, salah satu penulis besar dari Amerika Serikat. Statistik merupakan alat yang dapat disalahsunakan untuk memanipulasi data dan fakta yang ada. Statistik dapat digunakan untuk “mengubah” interpretasi dari hasil yang ada didalam penelitian/dokumen pemerintah/laporan resmi. Sesuai dengan konteks yang dibutuhkan oleh penulis. Sebagai contoh, di salah satu studi kontroversial yang membandingkan obat rofecoxib dan naproxen. Diketahui bahwa salah satu obat yang diguanakan dalam studi tersebut, rofecoxib memiliki efek samping meningkatkan risiko terkena infark miokard. Namun, alih-alih menggunakan bahasa “rofecoxib meningkatkan risiko pasien terkena miokard infarct” penulis jurnal tersebut menerangkan bahwa “tidak ada efek protektif naproxen untuk mencegah infark miokard. Meskipun maksud dari kedua kalimat ini sama. Namun, kalimat “tidak ada efek protektif…” memberikan kesan bahwa naproxen tidak memiliki efek buruk, namun tidak memiliki efek yang benefisial juga. Oleh karena itu, agar kita tidak “dimanipulasi” oleh statistik, kita harus memiliki kemampuan untuk menginterpretasi sendiri data-data yang ad di lapangan. Itulah peran statistik.
Maka, untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas dan tidak “dimakan” oleh data kita harus menguasai statistik.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar