Jawaban Soal Latihan
1.
Perbedaan populasi sampel antara penelitian kualitatif
dan penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: Populasi di dalam penelitian
kualitatif tidak dijadikan tujuan generalisasi dari temuan penelitian. Populasi
dalam konotasi kuantitas (keseluruhan objek yang diteliti) tidak
dikenal/diperlukan dalam penelitian kualitatif. Tetapi, masih menggunakan
istilah sampel/sampling di dalam penelitian kualitatif, seperti misalnya sampel
purposif, sampel internal (internal sampling), dan sampel waktu (time
sampling). Sedangkan dalam penelitian kuantitatif masalah populasi-sampel menempati posisi yang
sangat penting. Hal ini terutama pada penelitian yang bertujuan membuat generalisasi
temuannya. Peneliti mengambil sampel karena satu dan lain alasan sehingga ia
tidak mampu meneliti seluruh populasi.
2. Perbedaan
instrumen antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif adalah
sebagai berikut: jika dalam penelitian
kualitatif, instrumen penelitian adalah penelitinya sendiri, maka dalam penelitian
kuantitatif, instrumen harus dibuat
dan menjadi perangkat yang "independent"
dari peneliti. Peneliti harus mampu
membuat instrumen sebagus mungkin, apapun instrumen itu. Semua instrumen (baik yang tes maupun non tes)
harus memiliki dua syarat yaitu reliabel
dan valid. Reliabel berarti hasil pengukuran konsisten dari waktu ke waktu. Valid berarti instrumen secara akurat mengukur objek yang harus diukur.
3.
Ciri-ciri
penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
a.
Permasalahan penelitian terbatas dan sempit
b.
Mengikuti pola berpikir deduktif
c. Mempercayai angka (statistika atau
matematika) sebagai instrumen untuk menjelaskan kebenaran.
d.
Membangun
validitas internal dan validitas eksternal sebaik mungkin.
4. Beberapa metode penelitian kuantitatif
yang sering digunakan adalah: survei dan
eksperimen. Metode survei adalah metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk
mengumpulkan data. Penelitian survei
dengan kuesioner ini memerlukan responden dalam jumlah yang cukup agar validitas temuan bisa dicapai dengan baik. Metode
Eksperimen adalah metode
penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara satu variabel dengan lainnya (variabel X dan variabel
Y). Untuk menjelaskan hubungan
kausalitas ini, peneliti harus melakukan kontrol dan pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-variabel penelitiannya. Tetapi metode eksperimen tidak hanya digunakan
untuk menjelaskan hubungan sebab
akibat antara satu dan lain variabel, tetapi juga untuk menjelaskan dan memprediksi
gerak atau arah kecenderungan suatu
variabel di masa depan. Ini
adalah eksperimen yang bertujuan
untuk memprediksi.
5.
Jenis-jenis studi evaluasi yang populer dipraktikan
adalah yaitu meliputi social
impact assessment (SIA) dan evaluation research (ER). Meskipun
keduanya mencoba mengukur effek dari suatu intervensi (pemerintah), namun keduanya menggunakan logika
berpikir yang berbeda. SIA lebih
bersifat prospektif yang mencoba meramalkan dan memperkecil dampak-dampak yang tidak diinginkan dari suatu usulan intervensi, sementara ER lebih bersifat
retrospektif dimana dilakukan
setelah suatu program atau intervensi diimplementasikan atau dijalankan. Demikian pula, SIA lebih bersifat
"multidisiplinary" karena melihat kemungkinan dampak dari
berbagai disiplin sedang ER tidak
selamanya demikian (Touliatos & Compton, 1988).
6.
Penelitian aksi adalah koleksi sistimatis dan
analisis
informasi yang bertujuan melakukan aksi dan perubahan. Dalam
prakteknya, penelitian aksi merupakan metode memperoleh informasi
yang dilakukan oleh aktivis masyarakat untuk mengembangkan strategi-strategi yang efektif. Ia menggunakan metode kualitatif yang memberikan gambaran tentang situasi-situasi dan masyarakat (Barnsley & Ellis, 1992: 9). Sifat dari penelitian ini sangat "participatory" karena menggambarkan partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi bersama. Dalam hal ini, penelitian dilihat sebagai salah satu dari proses perubahan. Penelitian dianggap sebagai alat bantu terhadap pencapaian perubahan, dan sebagai alat pemberdayaan, dan bukan sebagai tujuan itu sendiri. Penelitian ini dilakukan kalau memang diperlukan, bukan suatu keharusan.
informasi yang bertujuan melakukan aksi dan perubahan. Dalam
prakteknya, penelitian aksi merupakan metode memperoleh informasi
yang dilakukan oleh aktivis masyarakat untuk mengembangkan strategi-strategi yang efektif. Ia menggunakan metode kualitatif yang memberikan gambaran tentang situasi-situasi dan masyarakat (Barnsley & Ellis, 1992: 9). Sifat dari penelitian ini sangat "participatory" karena menggambarkan partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi bersama. Dalam hal ini, penelitian dilihat sebagai salah satu dari proses perubahan. Penelitian dianggap sebagai alat bantu terhadap pencapaian perubahan, dan sebagai alat pemberdayaan, dan bukan sebagai tujuan itu sendiri. Penelitian ini dilakukan kalau memang diperlukan, bukan suatu keharusan.
7. Dalam kenyataan terdapat beberapa pendekatan
spesifik yang membedakan penelitian aksi dengan penelitian yang lain
(Barnsley & Ellis, 1992), yaitu:
a.
Penelitian ini difokuskan pada kelompok masyarakat. Melalui penelitian ini, anggota masyarakat dapat menyatakan keprihatinan atau
pendapat-pendapat mereka. Misalnya pernyataan tentang ada pihak-pihak yang
didiskriminasi seperti penderita penyakit
tertentu, wanita, anak-anak, dsb.
b.
Dalam penelitian
ini, para anggota masyarakat yang menghadapi atau mengalami masalah, merasa memiliki proses penelitian tersebut. Mereka tahu siapa yang seharusnya dilibatkan dalam proses tersebut dan bagaimana caranya melibatkan mereka. Dengan demikian, anggota masyarakat
berpaxtisipasi dalam penyusunan masalah penelitian dan mengontrol
proses penelitian.
c.
Dalam penelitian ini,
perlu diketahui siapa dalam masyarakat yang harus
bersuara dan apa alasannya. Proses pengambilan keputusan harus jelas dan semua partisipan harus mendapat akses yang sama.
d. Penelitian ini
mengusahkan pencapaian tingkat obyektivitas yang
cukup tinggi. Dalam hal ini orang-orang yang diharapkan dapat membawa perobahan
sering saling tukar-menukar pengalaman dan
kepentingan. Karena
itu, perspektif dan pengetahuan mereka sangat bernilai dalam mengembangkan permasalahan dan pelaksanaan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar